Selasa, 01 April 2014

Cara Menanam Cabai Rawit dalam Polybag

Ada beberapa keuntungan dalam menanam tanaman cabai rawit dalam polybag. Polybag yang didapat murah, mudah dilipat, ringan. Selain itu Polybag memiliki sistem aerasi, sirkulasi, dan drainase yang sangat baik sehingga tanaman dapat  tumbuh subur. Penanaman cabai rawit dalam polybag juga memudahkan kita dalam memindahkan tanaman ketempat lain serta bisa dijadikan tanaman hias. Ada beberapa macam ukuran polybag antara lain ukuran kecil, sedang, besar. Daalam Penanaman cabai rawit dalam polybag juga harus memperhatikan beberapa aspek yang mendukung kualitas buah cabai nantinya.


1. Suhu

Tanaman cabai rawit memiliki suhu ideal kisaran 15-32º C, dan sangat sensitif dengan suhu rendah. Apabila suhu dibawah 15ºC maka perkembangan tanaman cabai rawit terhambat bahkan mati. Dana apabila suhu lebih dari 32ºC terjadi proses transpirasi tanaman akan kekurangan air. Transpirasi adalah proses hilangnya uap air dari permukaan tumbuhan, akibatnya viabilitas serbuk sari akan turun, bahkan bunga cabai akan gugur.

2. Cahaya

Proses fotosintesis menghasilkan makanan bagi tumbuhan. Tanaman membutuhkan cahaya untuk membentuk buah selama proses produksinya. Kemudahan  Penanaman cabai rawit dalam polybag atau wadah adalah kebutuhan cahaya dapat kita  merekayasa sesuai dengan kebutuhan tanaman, Pada panas terik tanaman dapat kita pindahkan ketempat yang ternaungi atau tidak terlalu panas. Cahaya yang dibutuhkan tanaman cabai rawit mempengaruhi dari perkembangan tanaman.

3. Tanah

Dalam Penanaman cabai rawit dalam polybag harus menyediakan ruang yang cukup bagi akar tanaman. Perlu diperhatikan ukuran wadah tidak terlalu sempit sehingga mengganggu perakaran. Diameter yang baik minimal 30 cm dengan kedalaman 50 cm, karena rata-rata akar cabai rawit mencapai 50 cm,  juga dengan perakaran ke arah samping.

Untuk itu tanaman cabai akan  mendapatkan ruang yang cukup sehinggga dapat tumbuh dengan baik dan unsur hara yang cukup. Selain wadah hal yang harus diperhatikan adalah pH tanah. pH atau keasaman  tanah yang ideal untuk pertumbuhan tanaman cabai berkisar antara 4,5-7. Apabila pH dibawah 4 maka tanaman akan keracunan aluminium (Al) dan besi (Fe) atau akan kekurangan unsur hara yang penting, misalnya fosfor.

Tanah yang digunakan sebagai media tanam adalah tanah yang gembur. Pada tanah yang gembur maka akan mudah melakukan proses respirasi atau pernapasan. Tanah yang remah berbutir-butir memiliki  aerasi dan daya tahan air yang baik. Selain itu akar akan mudah menembus untuk mencari sumber makanan. Tanah yang baik adalah jenis tanah aluvial dan aandosol, kedua jenis tanah ini memiliki kandungan pasir dan tanah liat yang baik dan seimbang. Tanah pun harus mengandung bahan organik.

4.  Air

Seperti tanaman yang lain cabai rawit pun membutuhkan unsur mineral. Air berfungsi sebagai media pengangkutan unsur-unsur hara  yang ada di dalam tanah, pelarut sel tanaman, dan bahan untuk pembentuka senyawa lainya. Keuntungan lain dari Penanaman cabai rawit dalam polybag yaitu kita dapat mengontrol  jumlah air yang akan di berikan pada tanaman sehingga tanaman tidak akan kekurangan atau kelebihan air.

5. Daerah Tumbuh

Tanaman cabai rawit paling cocok tumbuh di ketinggian 0-500 m dari permukaan lait. Jika ditanam di daerah yang lebih tinggi maka produksi tetap sama, namun masa petik lebih lama, demiki pada proses pembungaan. Pada suhu rendah cabai banyak menghasilkan buah partenokarpi ( buah tanpa biji atau berbiji sedikit). Dalam segi ekonomi buah cabai tanpa biji disukai pasar meskipun berpegaruh dari bobot buah. Namun benih nya sedikit dihasilkan.

6. Kelembapan Udara

Kelembapan udara bagi tanaman cabai rawit berkisar 70-80%. Cabai menyukai kelembapan yang rendah dalam perkembangannya, kelembapan ini dapat diukur denga alat higrometer terdiri dari termometer bola basah dan termometer bola kering.


Sumber: http://panduanusaha.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...