Harga cabai yang seing sekali diatas Rp. 30.000 / Kg seharusnya sudah mampu meningkatkan kesejahteraan petani cabai. Namun ternyata harga cabai yang tinggi ini belum mampu meningkatkan pendapatan petani cabai secara umum, hal ini dikarenakan fluktuasi produksi cabai dimana disaat harga cabai tinggi produksi cabai merah keriting tersubut menurun drastis. Biasanya pada lahan seluas 3000 M2 mampu memproduksi cabai merah sebanyak 1 ton dalam sekali tanam, tapi karena faktor musim dan hama penurunan bisa menjadi 200 Kg bahkan gagal panen.
Untuk mengatasi penurunan produksi cabai merah atau gagal panen ini pemerintah melalui lembaga penelitian (balai-balai pembibitan dan hama penyakit tanaman) telah banyak mengeluarkan solusi berupa varian bibit cabai merah yang tahan terhadap hama penyakit juga jenis cabai merah yang prduksinya tinggi. Sampai sekarang masih ada saja kekurangan dari setiap varian bibit cabai merah tersebut, pihak swasta juga turut serta melakukan penelitian dan pengembangan bibit cabai merah sehingga keluarlah bibit cabai merah yang banyak dipakai masyarakat saat ini seperti bibit cabai merah bintang, red hot dan lain-lain.
Budidaya cabai merah keriting berarti memproduksi cabai merah dengan tujuan ekonomis. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam melakukan budidaya cabai merah;
1. Perispan lahan; secara umum cabai merah sanagt baik di tanam di dataran tinggi. Namun dengan berkembangnya teknologi pertanian saat ini cabai merah juga bisa diproduksi (ditanam) di dataran rendah bahkan di pinggir laut sekalipun seperti kota Padang. Luas lahan yang dibutuhkan untuk membudidayakan cabai merah adalah 7 pohon/ M2 maksimal 10 pohon / m2.
2. Pupuk kandang dan tepung dolomite, ini diperlukan untuk lahan pertanian yang sudah sering digunakan untuk membudidayakan tanaman holtikultura. Untuk lahan dari hutan yang baru dibuka atau jarang ditanami tanaman holtikultura maka pupuk kandang dan dolomite yang digunakan untuk pupuk dasar ini tidak diperlukan.
3. Plastik mulsa, penggunaan plastik mulsa ini terbukti telah meningkatkan produksi cabai merah kriting. Ukuran plastik mulsa ada yng 50 cm dan ada yang 100 cm.
4. Polibek, digunakan untuk menanam bibit cabai merah keriting. polibek yang digunakan adalh polibek kecil (polibek bibit).
Adapun prosedur memulai budidaya cabai merah kriting ini:
Penggemburan tanah, lahan yang digunakan untuk membudidayakan cabai merah kriting sebaiknya tanahnya digemburkan dengan menggunakan bajak manual atau mesin (jetor). Semkin gembur tanah semakin baik pertumbuhan cabai merah kriting. Alasan mengapa tanah untuk budidaya cabai merah keriting harus digemburkan adalah karena akar dari bibit cabai merah keriting masih terlalu lemah untuk menembus lapisan tanah yang keras.
Setelah tanah digemburkan campur dengan pupuk kandang ditambah tepung dolomite, guna tepung dolomite dalam budidaya cabai merah ini adalah untuk menstabilkan PH tanah. Adapaun cara mencapurkan pupuk kandang dengan tanah dan dolomite ini adalah, semakin merata campuran di semua area maka lahan tersebut akan semakin baik. Dan cara untuk menghemat pemakaian pupuk kandang dan dolomite adalah dengan mencampurkan pupuk kandang tersebut dan dolomite di area yang akan dijadikan undakan tempat menanam cabai.
Bentuklah bukitan-bukitan memanjang dengan jarak antara satu bukitan dengan bukitan lainnya sejauh 1 m dan tinggi bukitan tanah ini sekitar 30 cm. selanjutnya bungkus semua bukitan tanah dengan plastik mulsa dan biarkan selama 3 hari. Setelah tiga hari lakukan pelobangan pada mulsa sebagai tempat untuk menanam cabe merah, jarak antara satu lobang dengan lobang lainnya kurang lebih 20 cm dan yangpaling baik adalah 45 cm.
Setelah semua mulsa dilobangi biarkan lobang tersebut selama satu hari satu malam, setelah itu baru tanam bibit cabai merah, sebelum menanam buka terlebih dahulu polibek tempat bibit cabai tersebut. Demikianlah bahasan sederhana tentang budidaya cabai merah keriting yang bisa dituliskan di blog ini, jika ada kekurangan dan keraguan mari berdiskusi melalui form komentar yang tersedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar